Hari Tanpa Media Sosial (No Social Media Day)

Per 28 Februari 2021, aku akan menutup seluruh akun media sosial selama 6 bulan (mungkin lebih). Seperti tahun sebelumnya, aku bisa dihubungi melalui: SMS, telepon, dan email.

Akun yang ditutup di antaranya: WhatsApp, Telegram, Instagram, dan Twitter.

Selama masa tunggu, WhatsApp hanya digunakan untuk keperluan pekerjaan. Chat mungkin lambat dibalas karena aku tidak membawa hape kemana-mana.

Tahun 2020 aku pernah menutup seluruh akun media sosialku untuk waktu yang lama dengan alasan yang sederhana: mengurangi interaksi sosial yang tidak sehat di dunia maya.

Kebanyakan orang masih bergantung pada WhatsApp untuk berbagi informasi.

Di akhir tahun, aku memutuskan membuat akun WhatsApp baru untuk kepentingan pekerjaan. Pekerjaan adalah satu-satunya alasan mengapa aku punya akun WhatsApp.

Di sela-sela waktu, aku mendapati diriku kembali terlibat dalam penggunaan media sosial yang kurang sehat menurut pertimbanganku sendiri.

Aku “tidak suka” posting status dan melihat status di WhatsApp dan Instagram, tapi aku melakukannya. Tindakan adiktif itu tidak sehat untuk jasmani dan rohani, menurutku. Menyita waktu dan sebenarnya sia-sia.

Mataku pasti lelah menatap smartphone dan tablet dalam waktu yang lama, lebih-lebih kalau dilakukan pada malam hari setelah pulang kerja. Pasti bikin susah tidur karena efek blue light.

Butuh waktu untuk rehat dan reset kehidupan sosial agar bisa beristirahat, bekerja, dan menikmati waktu santai.

Mungkin, aku akan kembali sesekali memakai media sosial agar tetap terhubung dengan teman-teman, tetapi aku tidak akan menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.