Membuang Segala yang Tidak Dibutuhkan

Membuang yang tidak dibutuhkan

Setelah membaca beberapa artikel dan buku tentang gaya hidup minimalis, aku merasa tergugah untuk membuang segala sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Membuang tidak berarti dibuang begitu saja ke tempat sampah, melainkan diberikan ke teman yang membutuhkannya atau didonasikan ke suatu lembaga. Namun demikian, hal-hal yang bukan barang tentu saja membutuhkan cara tersendiri untuk membuangnya.

Berikut ini adalah segala sesuatu yang dibuang.

1. Barang

Buat apa menyimpan barang yang tidak dipakai? Itu hanya akan menyesaki ruang. Ruang menjadi terasa penuh, berantakan, dan menyita waktu untuk merawatnya. Demikian kata pakar gaya hidup minimalis.

Menurutku pendapat itu sangat benar. Aku merasakan kamarku sesak dan berantakan. Jadi, aku membuang barang-barang yang tidak dibutuhkan: buku-buku, perangkat elektronik, pakaian, teropong, dan benda-benda nyeleneh yang sebenarnya membuatku merasa menyesal telah membelinya. Motivasiku membeli barang-barang sampah itu adalah untuk gaya-gayaan dan dorongan diskon. Sungguh, aku menyesal!

2. Kenangan

Kenangan pahit selama masa kecil, masa sekolah ikut orang di kota, pertengkaran dengan seseorang, dan berbagai pergumulan lainnya tentu tidak akan kuungkit-ungkit. Kenangan pahit membutuhkan lebih banyak ruang memori dalam hidupku. Jadi, sebisa mungkin aku hanya ingin menyimpan kenangan manis saja.

3. Orang

Membuang orang? kedengarannya terlalu kasar. Jadi, maksudnya dari membuang orang adalah melupakan orang-orang yang tidak peduli dan tidak menghargai pandanganku.

Aku menyesal karena agak terlambat menyadari gaya hidup minimalis. Andai aku membaca artikel dan buku tentang gaya hidup minimalis dari dulu, aku pasti bisa menghemat banyak uang, ruang, dan energi.