Kebebasan dan Kendali: Mengapa Aku Memilih Menjadi Freelancer dan Self-employed
Sebagian besar dari kita menghabiskan waktu di tempat kerja pada siang hari dan pulang ke rumah dalam keadaan lelah dan runyam, sehingga tidak punya cukup waktu untuk menyenangkan diri sendiri dan orang terdekat.
Itulah sebabnya aku tidak mau lagi terikat dengan kontrak kerja yang kaku dan membebani, sementara imbalannya tidak seimbang dengan waktu yang diambil.
Dengan menjadi freelance dan self-employed, aku bisa mengatur waktu untukku sendiri dengan maksimal, sehingga punya lebih banyak waktu untuk hal-hal yang benar-benar penting bagi diriku sendiri dan orang terdekat.
Menjadi seorang freelancer dan bekerja secara mandiri memberikan kebebasan yang sangat berharga bagiku. Bukan hanya sekadar tentang menghindari kontrak kerja yang kaku, tetapi juga tentang memegang kendali penuh atas waktu dan kehidupanku. Bagiku, waktu adalah aset terpenting yang harus dikelola dengan bijaksana.
Berada di bawah tekanan konstan dan jadwal yang ketat di lingkungan kerja konvensional membuatku menyadari bahwa aku tidak lagi ingin terjebak dalam lingkaran itu. Aku ingin memiliki kendali atas hidupku sendiri, termasuk bagaimana aku menggunakan waktu. Dengan menjadi freelancer, aku bisa menentukan sendiri kapan aku bekerja, seberapa lama bekerja, dan bahkan di mana aku bekerja.
Kebebasan ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Sebagai seorang freelancer, aku harus mengelola waktu dengan bijaksana untuk memastikan bahwa aku tetap produktif dan efisien. Namun, memiliki kemampuan untuk menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan dan keinginan pribadi adalah sesuatu yang sangat berharga bagiku.
Selain itu, bekerja secara mandiri juga memberiku kesempatan untuk mengejar minat dan passion secara lebih intensif. Aku tidak lagi terbatas pada pekerjaan yang ditentukan oleh kontrak, tetapi aku memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai proyek dan bidang yang menarik bagiku. Hal ini tidak hanya membuatku lebih bersemangat dan termotivasi dalam pekerjaan, tetapi juga memungkinkan aku untuk terus berkembang dan belajar.
Tentu saja, menjadi freelancer juga memiliki tantangan tersendiri. Aku harus mengelola keuangan dengan bijaksana, karena tidak ada jaminan pendapatan tetap setiap bulan. Selain itu, aku juga harus bekerja keras untuk membangun jaringan dan reputasi yang kuat dalam bidangku agar tetap relevan dan mendapatkan proyek secara konsisten.
Namun, semua tantangan ini sebanding dengan kebebasan dan fleksibilitas yang didapatkan sebagai seorang freelancer. Aku tidak lagi merasa terkekang oleh aturan dan ekspektasi perusahaan, tetapi aku memiliki kendali penuh atas hidup dan karierku sendiri.
Dalam kesimpulannya, menjadi seorang freelancer adalah pilihan yang tepat. Ini bukan hanya tentang menghindari kontrak kerja yang kaku, tetapi juga tentang memegang kendali atas hidup dan waktuku. Dengan menjadi freelancer, aku bisa mengejar passion, menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan pribadi, dan benar-benar hidup sesuai dengan aturan yang ditetapkan sendiri.
Waktuku adalah milikku dan hanya Tuhan (jika ada) yang boleh mengambilnya. Aku tidak mau memberikan waktuku untuk entitas yang hanya mengincar keuntungan yang tidak peduli dengan kesehatan mental dan upah yang sesuai.